SRAGEN | BIN - Proyek pembangunan talud dan saluran irigasi dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) yang dikerjakan dan dikelola oleh Kepala Desa dan Ketua P3A desa Mojokerto Kedawung Sragen Jawa Tengah, diduga menyalahi aturan, serta mekanisme pengerjaan dan pelaksanaanya di duga tidak transparan.
Terbukti tatkala awak media dari team investigasi media menyambangi lokasi pembangunan, para pekerja serta pelaksana lapangan tidak bisa memberikan informasi secara jelas kepada awak media.serta meminta kepada team untuk klarifikasi dengan kepala desa. "Silahkan tanya saja sama pak Lurah, karena semua yg handel pak lurah" tutur ET selaku pelaksana lapangan dalam proyek tersebut. Namun setelah team menghubungi Mulyadi selaku Kepala Desa, Beliau malah menyuruh team untuk meminta keterangan kepada Ponimin selaku Pendamping.
terkesan sekali saling lempar ketika dimintai keterangan oleh awak media sehingga menimbulkan kecurigaan "ADA APA DENGAN PROYEK TERSEBUT" karena selain tidak adanya papan proyek, baik Kepala Desa maupun pelaksana tidak bisa memberikan keterangan. Selanjutnya team mencoba menggali informasi kepada warga terkait proyek tersebut,
Salah satu warga yg tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa proyek tersebut yang seharusnya dilaksanakan secara swakelola namun di duga proyek tersebut di borongkan /di vendorkan kepada pihak ke tiga.
Selain itu masih menurut warga yg tidak mau di sebutkan namanya proyek tersebut sudah mulai di kerjakan sebelum adanya hasil mufakat dari warga dan petani penggarap sawah, karena disinyalir baru sekali mengumpulkan warga dan hanya di hadiri sekitar 25 orang warga untuk melakukan musyawarah dan panitia pelaksana pembangunan memberikan uang 100 ribu per warga yang hadir.setelah itu proses pembangunan langsung di mulai ." tutur Warga".
Untuk menyikapi perihal tersebut maka team akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen untuk menindak lanjuti proyek tersebut. (Red/Mz_Wied)
