Legacy Fundamental: Mencapai Indonesia Emas 2045

banner 160x600
banner 468x60

Jakarta | Opini - "Bangkit Untuk Indonesia Emas 2045" merupakan tema Hari Kebangkitan Nasional tahun 2024. Tema ini tentunya berkorelasi positif dengan sejarah awal kebangkitan nasional, 116 tahun lalu ketika Dr. Sutomo dan para sahabat STOVIA mendirikan perguruan Budi Oetomo. Cita-cita yang mulia kala itu menjadi bekal untuk membakar semangat nasionalisme dan menjadi simbol pemersatu Bangsa Indonesia.

Hari lahir Budi Oetomo menjadi cikal bakal kebangkitan pemuda Indonesia karena meningkatnya jumlah kaum intelektual yang perduli pada kondisi tanah air saat itu. Setelah Budi Oetomo lahir dan berkembang, berbagai organisasi kepemudaan lainnya bermunculan dan semangat nasionalisme para pemuda terus tumbuh dari berbagai daerah hingga memunculkan Sumpah Pemuda 1928.

Dari sekian banyak faktor pemicu dan pendorong kebangkitan nasional setidaknya terdapat faktor dalam negeri yaitu karena para pemuda tidak puas dengan kondisi saat itu dengan banyaknya penderitaan berkepanjangan akibat penjajahan.

Sejarah agung Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya yang menjadi Kerajaan Nusantara, munculnya kaum terpelajar yang berlajar di Eropa dan kemudian menjadi pemimpin gerakan. Hal ini juga didorong dengan semangat perubahan dari faham baru di Eropa seperti Nasionalisme, Liberalisme dan Sosialisme juga gerakan kebangkitan dari Gandhi, Turki dan kemenangan Jepang atas Rusia.

Lebih dari satu abad berlalu dan Bangsa Indonesia terus berjuang demi kebangkitan di berbagai bidang dalam hal mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain termasuk teknologi informasi, digitalisasi dan ekonomi. Untuk mewujudkan Kebangkitan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, berbagai langkah strategis perlu disiapkan Presiden terpilih Prabowo Subianto agar Legacy Fundamental dalam 100 hari pertama dapat terwujud dengan baik. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan ialah:R

1. Road Map Transformasi Digital dan Rencana Aksi Strategis (RAS) sampai tahun 2045. Rencana Aksi Strategis Transformasi Digital ini dapat dibagi menjadi beberapa fase, semisal fase kesatu Tahun 2025-2035 dan fase kedua Tahun 2035-2045 sehingga indikator-indikator capaian dapat terukur dengan baik bagi percepatan Pembangunan Infrastruktur Internet, Kabel Serat Optik dan memastikan kehadiran BTS di setiap wilayah terpencil.

Terwujudnya percepatan dalam transformasi digital menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan industri pariwisata di berbagai daerah. Negara-negara berkembang yang kemudian terus bertumbuh menjadi negara Maju membutuhkan aksesibilitas, infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkannya.

2. Defence white Paper (Buku Putih Pertahanan) dan Penguatan Regulasi terkait Keamanan Nasional. Buku putih pertahanan dapat diiringi peta jalan maupun cetak biru mengenai berbagai jenis ancaman dan skenario mengatasinya. Linimasa strategis menghadapi berbagai ancaman juga penting di analisis melalui Lingkungan Strategis maupun kondisi Geopolitik saat ini. Defence White Paper 2025-2045 akan menjadi pondasi awal dalam merumuskan segala kebijakan strategis baik untuk pertahanan maupun kebijakan lainnya.

Pendekatan yang digunakan tidak saja mengedepankan ancaman jangka pendek yang sudah jelas atau "Threats Based Planning" melainkan juga dengan "Capacity Based Planning".

Ancaman terhadap keamanan nasional saat ini sudah berada dalam fase "Multifaceted Threats" dengan bentuk yang tidak bisa diprediksi dan langsung diselesaikan sehingga dibutuhkan institusi yang dapat mengukur dan menganalisis Keamanan Nasional dalam tataran strategis. Pendekatan sistemik dengan skala yang berbeda akan sangat dibutuhkan pemerintahan di berbagai negara untuk menghadapi ancaman yang saling berkaitan. Seperti bagaimana "Gibridnaya Voyna" dalam Perang Rusia Ukraina, Dinamika Laut China Selatan yang menggunakan "gray zone strategy", Eskalasi Konflik di Papua, Konflik di Timur tengah dan antisipasi peningkatan eskalasi Terorisme. Perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai hari ini, tepat beberapa jam yang lalu pesawat Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur.

Dinamika geopolitik Timur Tengah saat ini masih diwarnai konflik Iran versus Israel, setelah serangan Iran ke tel Aviv pada 14 April 2024. Permasalahan Timur Tengah bukan saja terkait lokasi strategis, kesamaan budaya dan agama, geopolitik regional tapi perlu dipertimbangkan indikator banyaknya pola interaksi dan tarik-menarik kepentingan atau istilah Barry Buzan yaitu "Regional Security Complex".

Hal itu diperkuat dengan pesatnya kemajuan teknologi sehingga mempengaruhi lompatan teknologi dalam industri perang dan pertahanan. Belajar dari sekian banyak perang dalam satu dekade terakhir, peperangan saat ini sudah berkembang dan bersifat "multi domain battle", metode seperti "gray zone strategy" semakin banyak digunakan, sehingga memudarkan batas militer dan non militer. Selain sektor pertahanan, pemerintah juga perlu menyiapkan tim ekonomi lebih awal.

3. Kolaborasi Tim Ekonomi yang Tangguh. Permasalahan ekonomi menjadi hal strategis sehingga perlu disiapkan Tim yang tangguh dan siap berkolaborasi di berbagai lini, termasuk menangkap pesan dan situasi global yang tidak baik. Permasalahan Israel-Iran, China-Taiwan atau belum usainya perang Rusia dan Ukraina juga perlu mendapat perhatian karena akan menjalar ke berbagai bidang, termasuk perdagangan dan perekonomian global.

Walaupun ekonomi Indonesia di kuartal awal tahun 2024 tumbuh positif sebesar 5,11 %, tapi tantangan di beberapa sektor masih memerlukan perhatian ekstra seperti pertanian, kesehatan, perdagangan dan energi.

Berbagai kolaborasi dalam memperkuat perekonomian nasional perlu didukung oleh transformasi digital dan penguatan pertahanan dalam keamanan nasional perlu menjadi perhatian utama pemerintah ke depan. Hal ini membutuhkan tata kelola yang baik agar terciptanya Legacy Fundamental sehingga Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045 menjadi lebih terukur. (Red/abi_ilma) 

 

Penulis: Dr. Stepi Anriani, S.IP, M.Si.

(Pengamat Intelijen dan ketahanan nasional serta akademisi Indonesia) 

 

Email Autoresponder indonesia
author
No Response

Leave a reply "Legacy Fundamental: Mencapai Indonesia Emas 2045"